FIFA Melarang Penggunaan Gas Air Mata, Ini Efek Dan Bahayanya
Federasi Sepak Bola dunia FIFA melarang penggunaan gas air mata di stadion. Hal ini bermula dari Tragedi Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Usai Pertandingan Arema dan Persebaya 1 Oktober 2022 lalu. Lantas, apa saja bahaya atau efek penggunaan gas air mata? Meskipun aparat yang bertugas melakukan hal tersebut sebagai langkah penertiban kerusuhan di stadion, namun larangan FIFA terkait penggunaan gas air mata ini nyata adanya dan patut dicermati bahaya dan efeknya bagi kesehatan.
Mengutip Kompas.com, aturan FIFA terkait pengamanan dan keamanan stadion (FIFA Stadium Saferty dan Security Regulations) menyatakan larangan penggunaan gas air mata. "No firearms or 'crowd control gas' shall be carried or used (senjata api atau 'gas pengendali massa' tidak boleh dibawa atau digunakan)," tulis aturan FIFA.
Efek Bahaya Gas Air Mata
Penggunaan gas air mata bisa menimbulkan beragam dampak negatif atau efek yang berbahaya bagi kesehatan.
Guru Besar FKUI Profesor Tjandra Yoga Aditama mengatakan bahwa secara umum, paparan gas air mata dapat menimbulkan dampak pada kulit, mata, dan saluran napas. Pada saluran napas, gejala akut atau yang berlangsung cepat bisa muncul berupa dada yang terasa berat, batuk, tenggorokan seperti tercekik hingga sesak napas.
Kondisi akibat paparan gas air mata yang lebih parah bisa dialami orang dengan penyakit bawaan tertentu. Misalnya pada orang dengan penyakit asma atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).Pada kondisi di atas, paparan gas air mata bisa memicu serangan sesak napas akut. "Bukan tak mungkin [sesak napas akut] berujung di gagal napas," tambah Yoga.
Selain di saluran napas, dampak paparan gas air mata juga bisa terjadi di area mata, mulut, dan hidung. Misalnya saja, sensasi terbakar di mata. "Lalu dapat juga berupa pandangan kabur dan kesulitan menelan," ujar Yoga melengkapi.Tak cuma itu, paparan gas air mata juga bisa berdampak pada kulit. Misalnya saja kondisi iritasi atau timbulnya semacam luka bakar dan reaksi alergi.
Efek Gas Air Mata Pada Tubuh
Senyawa kimia berbentuk partikel cairan halus ini dapat menyebar melalui udara. Jika terpapar, efek yang ditimbulkan oleh gas air mata umumnya tak berlangsung lama, hanya 15-30 menit.
Ahli paru yang juga guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama, SpP(K) menjelaskan paparan gas air mata bisa berdampak akut pada saluran napas dan memicu gawat napas (respiratory distress). Efek gas air mata pada pernapasan meliputi:
- Dada berat
- Batuk
- Tenggorokan seperti tercekik
- Bising mengi
- Sesak napas
Oleh sebab itu hindari paparan Gas Air Mata dari mata dan tubuh Anda. Segera hubungi dokter jika timbul efek berkepanjangan yang tidak usai reda setelah terkena paparan gas air mata